mahasiswi PLB UNS 2012
SEMANGAT!!
Autisme adalah gangguan
perkembangan yang sangat kompleks pada anak, yang gejalanya sudah timbul
sebelum anak itu mencapai usia tiga tahun.
Penyebab autisme adalah gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif.
Penyebab autisme adalah gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif.
Gejala yang sangat menonjol adalah sikap anak yang cenderung tidak
mempedulikan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya, seolah menolak
berkomunikasi dan berinteraksi, serta seakan hidup dalam dunianya sendiri. Anak
autistik juga mengalami kesulitan dalam memahami bahasa dan berkomunikasi
secara verbal.
Disamping itu seringkali (prilaku stimulasi diri) seperti berputar-putar, mengepak-ngepakan tangan seperti sayap, berjalan berjinjit dan lain sebagainya.
Disamping itu seringkali (prilaku stimulasi diri) seperti berputar-putar, mengepak-ngepakan tangan seperti sayap, berjalan berjinjit dan lain sebagainya.
Gejala autisme sangat bervariasi. Sebagian anak berperilaku hiperaktif dan
agresif atau menyakiti diri, tapi ada pula yang pasif. Mereka cenderung sangat
sulit mengendalikan emosinya dan sering tempertantrum (menangis dan mengamuk).
Kadang-kadang mereka menangis, tertawa atau marah-marah tanpa sebab yang jelas.
Selain berbeda dalam jenis gejalanya, intensitas gejala autisme juga
berbeda-beda, dari sangat ringan sampai sangat berat.
Oleh karena banyaknya perbedaan-perbedaan tersebut di antara masing-masing
individu, maka saat ini gangguan perkembangan ini lebih sering dikenal sebagai
Autistic Spectrum Disorder (ASD) atau Gangguan Spektrum Autistik (GSA).
Autisme dapat terjadi pada siapa saja,
tanpa membedakan warna kulit, status sosial ekonomi maupun pendidikan
seseorang. Tidak semua individu ASD/GSA memiliki IQ yang rendah. Sebagian dari mereka
dapat mencapai pendidikan di perguruan tinggi. Bahkan ada pula yang memiliki
kemampuan luar biasa di bidang tertentu (musik, matematika, menggambar).
Prevalensi autisme menigkat
dengan sangat mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Menurut Autism Research
Institute di San Diego, jumlah individu autistik pada tahun 1987 diperkirakan
1:5000 anak. Jumlah ini meningkat dengan sangat pesat dan pada tahun 2005 sudah
menjadi 1:160 anak. Di Indonesia belum ada data yang akurat oleh karena belum
ada pusat registrasi untuk autisme. Namun diperkirakan angka di Indonesia pun
mendekati angka di atas. Autisme lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita, dengan perbandingan 4:1